The Journey to Taman Bunga Nusantara
Tabiat gue sih naturalnya, ga bisa diam di tempat. Pasti pengennya keluar mulu. Ga peduli momennya apa. Apakah cuma nongkrong gaul di McDonald, makan nasi bakar di Angkringan depan Kampus, atau beneran jalan jauh. Apalagi sekarang, kuliah udah kelar, PKL wassalam, Laporan udah kelar juga. yaudah akhirnya gue ngajuin rencana trip lagi ke temen2 akrab gue, Putra and Permana. Sip, mereka setuju. Setelah berdiskusi dan menimbang +/- nya, kita mutusin buat menjelajah Taman Bunga Nusantara nun di Cipanas sana.
Tepat tanggal 31 kemaren, kita berangkat ke sana melalui Terminal Kampung Rambutan. Dengan ongkos 20 ribu saja, kita dengan riang gembira menaiki bus jurusan Cianjur. Sial, pas di tengah jalan ternyata diberlakukan buka/tutup jalur dan mengharuskan ngantri selama 2 jam. Yaudah, kita cuma ketawa bodoh aja, menyesali tindakan kenapa ga searching info lengkap mengenai jalur ke sana. Setelah cape di jalan, tepat pukul 11.15 kita nyampe di Pasar Cipanas. Tak ingin membuang waktu lama, kita langsung stop angkot yg mengarah ke sana. Lagi-lagi sial, ternyata jalur angkot tak semulus yg diperkirakan. Zonk lagi deh, kita ya ketawa-ketawa aja. Masing-masing udah siap-siap kalo ternyata lokasi Taman Bunga Nusantara ga seindah yg dibayangkan, ya supaya ga terlalu sakit hati aja, jauh-jauh datang eh lokasinya zonk!!
Setelah 15 menit terombang-ambing di dalam angkot, sampailah kita di Taman Bunga Nusantara. bayar tiket 25 ribu, kita pun dikasi peta, sama booklet informasi. Thank God I am here, ternyata tempatnya bagus banget. Tanamannya pada terjaga, susunan tanaman rapi, banyak pohon, jalurnya udah disemen, dan banyak bangku tamannya. Alhamdulillah, kita ga dapet zonk lagi.. hehehe
Rasanya sih kaya bukan di Indonesia pas masuk ke taman. Ya, arena udaranya sejuk, tanamannya pada tertata, suasana bersih banget, bangunan pada catchy juga, and bahkan banyak banget Turis Asing yang ada disini, everything just made us feel we were in somewhere else. :D
Tak terasa, hari mulai sore, kaki pun mulai pegel. Karena masih parno sama kondisi jalan dan buka tutup jalur, kita pun bergegas meninggalkan lokasi. Sial lagi, sial lagi, bus penuh sesak, kita ga dapet tempat duduk, dan kali ini jalur lebih padat dan kita nunggu hampir tiga jam buat bisa jalan. Karena sampe di Veteran udah hampir tengah malam, kita pun naik taksi untuk ke Bintaro. Zonk lagi! pas nyampe lintasan rel, jalur ditutup gegara ada kereta mau lewat. Argo taksi jadi membengkak deh. Hufth! Sepanjang jalan kita ketawa-ketawa stres gitu deh sampe sopirnya bingung. Walau dikata banyakan zonknya daripada fun nya, tapi gue sih suatu saat masih pengen balik. :D
Tepat tanggal 31 kemaren, kita berangkat ke sana melalui Terminal Kampung Rambutan. Dengan ongkos 20 ribu saja, kita dengan riang gembira menaiki bus jurusan Cianjur. Sial, pas di tengah jalan ternyata diberlakukan buka/tutup jalur dan mengharuskan ngantri selama 2 jam. Yaudah, kita cuma ketawa bodoh aja, menyesali tindakan kenapa ga searching info lengkap mengenai jalur ke sana. Setelah cape di jalan, tepat pukul 11.15 kita nyampe di Pasar Cipanas. Tak ingin membuang waktu lama, kita langsung stop angkot yg mengarah ke sana. Lagi-lagi sial, ternyata jalur angkot tak semulus yg diperkirakan. Zonk lagi deh, kita ya ketawa-ketawa aja. Masing-masing udah siap-siap kalo ternyata lokasi Taman Bunga Nusantara ga seindah yg dibayangkan, ya supaya ga terlalu sakit hati aja, jauh-jauh datang eh lokasinya zonk!!
Setelah 15 menit terombang-ambing di dalam angkot, sampailah kita di Taman Bunga Nusantara. bayar tiket 25 ribu, kita pun dikasi peta, sama booklet informasi. Thank God I am here, ternyata tempatnya bagus banget. Tanamannya pada terjaga, susunan tanaman rapi, banyak pohon, jalurnya udah disemen, dan banyak bangku tamannya. Alhamdulillah, kita ga dapet zonk lagi.. hehehe
Rasanya sih kaya bukan di Indonesia pas masuk ke taman. Ya, arena udaranya sejuk, tanamannya pada tertata, suasana bersih banget, bangunan pada catchy juga, and bahkan banyak banget Turis Asing yang ada disini, everything just made us feel we were in somewhere else. :D
Tak terasa, hari mulai sore, kaki pun mulai pegel. Karena masih parno sama kondisi jalan dan buka tutup jalur, kita pun bergegas meninggalkan lokasi. Sial lagi, sial lagi, bus penuh sesak, kita ga dapet tempat duduk, dan kali ini jalur lebih padat dan kita nunggu hampir tiga jam buat bisa jalan. Karena sampe di Veteran udah hampir tengah malam, kita pun naik taksi untuk ke Bintaro. Zonk lagi! pas nyampe lintasan rel, jalur ditutup gegara ada kereta mau lewat. Argo taksi jadi membengkak deh. Hufth! Sepanjang jalan kita ketawa-ketawa stres gitu deh sampe sopirnya bingung. Walau dikata banyakan zonknya daripada fun nya, tapi gue sih suatu saat masih pengen balik. :D
Komentar
Posting Komentar