I Was here... in Sabang (3)

Nah setelah sebelumnya gue "wisata Kering", sekarang saatnya gue wisata basah. Eh, jangan negatif dulu yaa, maksudnya wisata bahari. Hohoho. dan inilah wisata inti yang ditawarkan Sabang. Sebelum ke sana, kita memutuskan dulu untuk pergi ke kilometer 0, ini nih yang jadi wilayah paling Barat Indonesia. Sebenernya sih Pulau Rondo yang jadi pulau paling Barat, tapi karena tidak berpenghuni tetap, maka ditetapkanlah Pulau Weh-Sabang, yang jadi titik penetapan 0 Km Indonesia. Baru tau ya? kemana aja dari jaman SD?~Bye

Nah sebenernya tempat wisata bahari paling oke se Sabang adanya di Iboih dan satu jalur dengan titik 0 kilometer, tapi kita mutusin untuk ke sini dulu supaya ntar main airnya jadi lebih puas hohoho. Kesan pertama, tetep oke lagi tapi kali ini nggak wow. Jalanan sih masih mulus-mulus aja. Nggak tau, kayanya sebagai tempat paing barat, pikiran gue pasti tempatnya istimewa lah ya, tapi yang gue lihat bangunan biasa banget-walaupun rapi- dan terkesan abandoned gitu. Nah yang istimewa justru karena kedatangan makhluk haram nan istimewa, babi hutan yang dengan setia setiap hari mangkal ke tempat ini setiap jam 11 siang. Kenapa jam segitu? Gue sendiri ga ngerti, yang pasti di luar jam itu si 'Bro"--sapaannya-- nggak muncul. Yang wow menurut gue ya itu. Kenapa ada makhluk haram ini di sini, selalu muncul jam 11, dan ga nyerang orang, malah sok jinak banget pengen deket-deket orang.  Sebenarnya kalo mau, kita bisa dapet sertifikat yang nunjukin kalo kita pernah berkunjung ke tempat ini. Tapi bagi gue sih, sertifikat ya nunjukin achievement, bukan tempat wisata. kalo gue sih udah kebanyakan #kipaskipaspiagam

Setelah dirasa cukup, barulah kita menuju pantai Iboih. Nah ternyata lokasi snorkelingnya ada di Pulau Rubiah dan harus nyeberang lagi. Akhirnya kita menyewa perahu motor buat bertiga seharga 100ribu (murah ternyata) dan "seragam snorkeling" seharga 100ribu juga buat 3 orang. Kali ini wow lagi, diluar ekspektasi. ternyata wisata oke ga mesti rogoh kocek dalem-dalem, guys. Di sinilah gue menyadari kalo alam Sabang termasuk bagus. Kata Darma dan Akhun (btw, mereka mahasiswa semester akhir jurusan perikanan) ciri laut yang masih bagus itu, warna masih jernih, banyak karangnya dan ikan dimana-mana. Dan itu yang gue lihat di Sabang, gila ya warna air lautnya masih jerniih, terus pas snorkeling jarak pandang di dalam juga masih oke di tambah ikan-ikan yang berseliweran saking banyaknya. Intinya, kesabaran gue untuk ga langsung nyebur pas di Goa jepang terbayar lunas di tempat ini.

Well, dari sini gue merasa kalo Aceh ternyata Indah banget dan masih ada bukti lokal kalo daerah yang menurut orang "di ujung", "terpencil" dan "tertinggal" bisa dibangun dengan demikian indahnya. Hal ini harusnya menjadi percontohan bagi derah-derah lain yang ingin mengembangkan pariwisatanya. Okay Guys, See you in the next Post ! :3