La Rendezvous

Nah setelah sebelumnya gue "wisata Kering", sekarang saatnya gue wisata basah. Eh, jangan negatif dulu yaa, maksudnya wisata bahari. Hohoho. dan inilah wisata inti yang ditawarkan Sabang. Sebelum ke sana, kita memutuskan dulu untuk pergi ke kilometer 0, ini nih yang jadi wilayah paling Barat Indonesia. Sebenernya sih Pulau Rondo yang jadi pulau paling Barat, tapi karena tidak berpenghuni tetap, maka ditetapkanlah Pulau Weh-Sabang, yang jadi titik penetapan 0 Km Indonesia. Baru tau ya? kemana aja dari jaman SD?~Bye Nah sebenernya tempat wisata bahari paling oke se Sabang adanya di Iboih dan satu jalur dengan titik 0 kilometer, tapi kita mutusin untuk ke sini dulu supaya ntar main airnya jadi lebih puas hohoho. Kesan pertama, tetep oke lagi tapi kali ini nggak wow. Jalanan sih masih mulus-mulus aja. Nggak tau, kayanya sebagai tempat paing barat, pikiran gue pasti tempatnya istimewa lah ya, tapi yang gue lihat bangunan biasa banget-walaupun rapi- dan terkesan abandoned gitu. ...

Esoknya, barulah the real adventure dimulai. Kita beneran menjelajah Sabang from the East to the West. pas perjalanan kali ini, barulah gue melihat pembuktian nyata obrolan si Akhun mengenai pembangunan Pariwisata di Sabang. Sepanjang jalan, jalanan sudah mulus teraspal, dan jalanan yang rusak terlihat sudah diperbaiki. Pantai-pantai super bersih dan sepi serasa milik pribadi. Nyaman banget buat leyeh-leyeh, dan bagi si penyuka ketenangan, sangat pas untuk datang ke sini. Tempat pertama yang kita kunjungi hari itu adalah Goa peninggalan jaman Jepang. Yaps, I hope You all know that during the World War II, Sabang adalah salah satu pangkalan pertahanan Jepang di Asia Tenggara. Nah disini, gue agak kecewa, Ke"alay"an remaja kita yang suka corat-coret tembok sangat merusak peninggalan historis ini. Gue sempat ngutuk juga kenapa hal ini ga ditanggulangi dan gue barulah sadar kalo Usaha pemerintah untuk meningkatkan Pariwisata barulah 10 tahun belakangan ini, dan maybe...

Mendengar kata Sabang, what do you guys think? Titik Paling Barat Indonesia? Correct. Jauh? Yaps. Tertinggal? Haa... what? Jelek dan tidak terawat? Wait.. wait.. you start being rude. Nah, dulu sebelum menginjakkan kaki langsung di Pulau Weh ini, pikiran gue juga rada mirip sama jawaban-jawaban di atas kalo boleh jujur. Pas ngelihatin photo yang di posting di Daring pun gue masih aja "suudhan" dengan ngatain, "Halah, palingan photonya udah diolah dengan editing wow supaya terkesan keren". But, It's all surprisingly changed by seconds when I Officially stepped out of the Ferry. Kesan pertama gue langsung wow, kenapa? Pas pertama gue di ferry aja, gue udah diikutin ama lumba-lumba yang kejar-kejaran di sisi-sisi Ferry. Pas Udah dekat pelabuhan, gue pun ternganga dengan pemandangan "wow" selanjutnya. Ada apa lagi kali ini? Ya, pegunungan hijau dibelah sama jalanan panjang beraspal mulus. Kok wow? Ya ialah, dulu gue 100% ga percaya sama Sabang yang digad...